...
Biaya Eksplisit dan Implisit, Apa Sih Bedanya?

Biaya Eksplisit dan Implisit, Apa Sih Bedanya?

Biaya Eksplisit dan Implisit, Apa Sih Bedanya? – Setiap perusahaan atau organisasi pasti memerlukan biaya untuk melakukan kegiatan produksi maupun operasional. Di dalam ilmu ekonomi, biaya ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Meskipun secara definisi keduanya berbeda, tetapi keduanya sama-sama dikeluarkan untuk mendukung proses produksi suatu perusahaan.

Dengan mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan, perusahaan dapat lebih efektif dalam membuat perencanaan anggaran dan juga pengelolaan keuangan. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai biaya eksplisit dan biaya implisit, mulai dari pengertian, contoh, hingga perbedaan antara keduanya.

Pengertian Biaya Eksplisit dan Implisit

Explicit cost atau biaya eksplisit adalah jenis biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau bisnis dalam melakukan kegiatan operasional atau proses produksi. Biaya ini disebut juga sebagai biaya nyata dan berhubungan langsung dengan berbagai pengeluaran yang muncul dalam proses produksi. Biaya eksplisit dapat menentukan nilai laba rugi sehingga berdampak langsung pada profitabilitas perusahaan. Beberapa contoh dari biaya ekslipisit adalah biaya tenaga kerja, persediaan, sewa, utilitas, hipotek, produksi, serta mesin produksi perusahaan.

Sementara biaya implisit (implicit cost) adalah biaya atau pengeluaran tidak terduga yang tidak tercatat dalam catatan keuangan atau kas perusahaan. Biaya ini disebut juga sebagai biaya yang tidak terlihat karena tidak dikeluarkan dalam bentuk kas di mana tidak terjadi proses pertukaran uang atau bentuk transaksi lainnya. Selain itu, biaya ini juga dapat berupa biaya peluang yang dimanfaatkan dalam sumber daya internal suatu perusahaan.

Biaya implisit tidak akan ditampilkan di dalam laporan keuangan atau pada umumnya dilaporkan sebagai biaya yang terpisah. Biaya implisit terdiri dari beberapa contoh, misalnya seperti penyusutan harga properti perusahaan, penyusutan alat/mesin, hingga penghematan dan pengeluaran yang tidak melibatkan transaksi keuangan.

Contoh Biaya Eksplisit dan Implisit

Contoh biaya yang termasuk ke dalam biaya eksplisit adalah :

  • Gaji Karyawan

Perusahaan membutuhkan sumber daya manusia dalam melakukan kegiatan produksi. Misalnya untuk pengoperasian alat, produksi barang secara manual, maupun tugas-tugas lain yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. Pekerja dan karyawan tersebut akan mendapatkan gaji atau upah, baik itu diberikan secara harian, mingguan, maupun bulanan.

Gaji atau upah karyawan yang dikeluarkan secara rutin oleh perusahaan merupakan salah satu contoh biaya eksplisit karena selalu tercatat dalam laporan keuangan perusahaan.

  • Biaya Produksi

Pengeluaran yang digunakan selama proses produksi berlangsung. Contohnya seperti pembelian bahan baku produksi, pembeli material tambahan, pembelian alat, dan lain sebagainya.

  • Biaya Lokasi

Contoh lain dari biaya eksplisit adalah pengeluaran yang dianggarkan untuk biaya lokasi. Seperti sewa gedung, renovasi, pembelian alat, atau membangun gudang/pabrik.

  • Biaya Pemasaran

Untuk memasarkan produk yang telah jadi, perusahaan harus memasarkan kepada calon konsumen. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran dapat berupa pemasangan iklan, promosi secara digital, dan lain-lain.

Sementara berikut adalah beberapa contoh biaya implisit :

  • Pelatihan Karyawan

Perusahaan dapat memberikan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan keterampilan lain. Pelatihan ini dilakukan pada saat jam kerja sehingga karyawan tidak dapat melakukan pekerjaannya pada saat jam kerja. Hal ini tidak dapat diukur dengan uang sehingga merupakan contoh dari biaya implisit.

  • Penyusutan Nilai Aset

Perusahaan memiliki berbagai aset yang digunakan pada proses produksi, seperti gedung dan alat-alat yang digunakan yang akan mengalami penyusutan nilai. Penyusutan nilai aset ini nantinya akan memengaruhi proses produksi. Namun, hal ini tidak dituliskan pada laporan keuangan karena tidak ada transaksi keuangan yang berlangsung.

  • Penggunaan Properti

Mengadakan berbagai acara internal seperti seminar, pelatihan, atau acara lain dengan menggunakan properti perusahaan dapat mengurangi biaya sewa gedung. Hal ini memang bisa menghemat biaya sewa, namun cara ini juga dapat mengurangi pemasukan perusahaan karena perusahaan tidak bisa menyewakan gedung atau ruangan untuk mendapatkan laba.

Perbedaan Biaya Eksplisit dan Implisit

Dari penjelasan di atas tentunya dapat dilihat perbedaan yang jelas antara biaya eksplisit dan implisit. Namun, secara rinci berikut ini adalah perbedaan signifikan antar biaya eksplisit dan implisit :

Bentuk

Biaya eksplisit berwujudu materi atau memiliki nilai yang bisa diukur dengan uang sehingga dapat diperhitungkan dengan jelas. Sementara biaya implisit tidak berwujud matri atau hanya berupa perkiraan, sehingga sulit untuk dikalkulasikan.

Kejadian

Biaya eksplisit terjadi secara actual di mana terjadi transaksi pembayaran. Sebaliknya, biaya implisit hanya berupa implikasi dari suatu kejadian, bukan suatu biaya yang benar-benar dikeluarkan karena proses pembayaran.

Sifat

Biaya eksplisit bersifat objektif karena menunjukkan nilai yang jelas berdasarkan catatan transaksi perusahaan. Sementara biaya implisit bersifat subjektif karena hanya berupa estimasi atau perkiraan. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa menghitung biaya eksplisit lebih mudah dilakukan daripada biaya implisit.

Pencatatan dalam Laporan Keuangan

Perbedaan biaya eksplisit dan implisit selanjutnya ada pada proses pencatatannya dalam laporan keuangan. Biaya eksplisit wajib dicatta dalam buku besar dan tercermin dalam laporan laba rugi perusahaan. Sementara biaya implisit tidak dicatat dan dimasukkan ke dalam laporan keuangan.

Biaya ini biasanya dicatat di laporan terpisah karena tidak memberikan dampak secara langsung kepada tingkat profitabilitas perusahaan.

Dampaknya Terhadap Laba/Keuntungan

Biaya eksplisit berdampak langsung terhadap laba bersih perusahaan yang nantinya akan menjadi pengurang pendapatan dan membentuk laba dalam akuntansi. Sementara untuk biaya implisit, hal ini tidak memiliki dampak terhadap laba, namun hanya menunjukkan tingkat keuntungan ekonomi saja.

Fungsi

Perbedaan terakhir antara biaya eksplisit dan implisit adalah fungsi dan manfaatnya bagi bisnis. Biaya eksplisit dihitung untuk mengetahui laba bersih akuntansi yang diperoleh perusahaan serta mengukur seberapa efisien pihak manajemen mengatur arus kas keluar perusahaan.

Sedangkan biaya implisit berfungsi untuk mengetahui nilai keuntungan ekonomi dari usaha. Hal ini bertujuan agar manajemen dapat mengevaluasi strategi bisnis dengan lebih baik serta melihat potensi atau peluang biaya yang sesungguhnya.

Dengan memahami pengertian, contoh, dan perbedaan antara biaya eksplisit dan implisit, manajemen atau pemilik usaha dapat mengetahui nilai laba akuntansi sekaligus keuntungan ekonomi actual sehingga akan lebih membantu dalam mengevaluasi profitabilitas bisnis dan menentukan strategi dalam mengutilisasi sumber daya internal perusahaan.

Untuk itu, Anda dapat menggunakan bantuan dari software IPOS untuk memantau biaya-biaya yang timbul sehingga dapat membuat keputusan yang lebih tepat untuk memangkas pengeluaran yang tidak diperlukan.

Coba gratis IPOS di sini.

Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 5, IPOS 4

Saya mau bertanya ke WhatsApp sales IPOS

atau

Saya mau coba gratis IPOS