Laba Usaha : Pengertian dan Macam-Macam Laba – Laba usaha merupakan bagian penting dalam sebuah perusahaan karena berkaitan dengan keuntungan penjualan yang didapatkan. Oleh karena itulah, setiap perusahaan akan berusaha maksimal agar mendapatkan penghasilan laba yang lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.
Tingginya laba yang diperoleh sebuah perusahaan juga dapat memberikan kepuasan bagi seluruh stakeholders perusahaan. Contohnya, konsumen, karyawan, manajemen, dan juga para pemegang saham.
Sebenarnya, apa itu laba usaha? Nah, kali ini kami akan membahas tuntas tentang laba usaha. Mulai dari pengertian, jenis-jenis, unsur dan cara menghitungnya. Jadi, simak artikel ini sampai akhir, ya.
Table of Contents
Pengertian Laba Usaha
Menurut KBBI daring, laba didefinisikan sebagai selisih lebih antara harga penjualan yang lebih besar dan harga pembelian atau biaya produksi. Keuntungan yang diperoleh dengan menjual barang yang lebih tinggi daripada pembeliannya, membungakan uang, dan aktivitas keuangan lainnya.
Berdasarkan pengertian di atas, laba usaha adalah keuntungan lebih yang didapat oleh satu badan usaha dari selisih antara harga pembelian atau biaya produksi dan harga penjualan yang ditawarkan kepada konsumen.
Harga penjualan tersebut ditentukan berdasar pada berbagai pertimbangan dan perhitungan perusahaan. Sedangkan, laba diperoleh dari mengurangi pendapatan total dengan biaya pengeluaran keseluruhan yang meliputi modal, pajak, gaji karyawan, dan biaya lainnya.
Dalam neraca keuangan, laba usaha adalah komponen yang dituliskan dalam laporan laba rugi. Laporan itu sendiri adalah jenis laporan keuangan yang memuat data pendapatan dan beban usaha dalam periode akuntansi tertentu yang dibuat secara detail dan valid.
Menurut beberapa ahli keuangan, laba usaha memiliki pengertian sebagai berikut :
- Ikatan Akuntan Indonesia mendefinisikan laba usaha sebagai penghasilan bersih perusahaan yang digunakan standar atau ukuran dasar untuk ukuran lain. Seperti untung earnings per share dan return on investment.
- Menurut Charles Thomas Horngren, laba usaha adalah keuntungan lebih yang diperoleh dari total pendapatan yang dikurangi dengan total beban yang bisa disebut sebagai keuntungan bersih.
- Sedangkan menurut Abdul Halim dan Bambang Supomo berpendapat bahwa laba usaha adalah tanggung jawab inti dengan menghitung selisih antara pemasukan dan pengeluaran atau antara pendapatan dan biaya.
Jenis-Jenis Laba Usaha
Laba sendiri memiliki tiga jenis yang umum dikenal dalam dunia usaha. Berikut pembagian laba lengkap dengan rumus juga contoh kasus dalam menghitungnya.
Jenis Laba Usaha : Laba Kotor
Secara sederhana, definisi laba kotor sebenarnya tidak begitu berbeda dengan pengertian laba secara umum. Laba kotor atau laba usaha adalah keuntungan yang diperoleh dari hasil pengurangan pendapatan yang diterima dengan biaya produksi.
Laba kotor merupakan keuntungan perusahaan yang didapat dari total hasil penjualan yang telah dikurangi dengan harga pokok penjualan secara keseluruhan. Sedangkan, penjualan bersih diperoleh dari hasil penjualan kotor yang dikurangi berbagai biaya operasional.
Harga pokok penjualan sendiri adalah semua bentuk pengeluaran dalam proses produksi suatu barnag atau jasa selama kurun waktu tertentu. Biaya yang termasuk Hpp meliputi biaya bahan baku, biaya pengiriman, gaji karyawan, biaya penyimpanan, biaya retur, potongan pembelian, dan lainnya.
Sedangkan biaya yang tidak termasuk dalam perhitungan Hpp adalah biaya non operasional, seperti bunga, belanja modal, biaya penjualan, sewa kantor, iklan, biaya akuntansi dan hukum serta gaji manajemen. Selain itu, produk yang tetap tidak terjual pada akhir periode tidak dihitung dalam Hpp.
Rumus Laba Kotor : Pendapatan – HPP
Laba Bersih
Laba bersih adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan biaya-biaya beban pengeluaran yang meliputi biaya operasional, gaji karyawan, pajak, depresiasi atau beban penyusutan, dan beban administrasi.
Maka dari itu, laba bersih sering disebut sebagai keuntungan murni yang diperoleh dalam setiap kegiatan bisnis. Laba usaha adalah definisi umum bagi laba bersih itu sendiri.
Rumus Laba Bersih : Laba Kotor – Beban Usaha
Jenis Laba Usaha : Laba Operasional
Kemudian, ada laba operasional yang diperoleh dari operasi perusahaan sebelum biaya bunga, pajak, dan biaya lainnya. Laba ini dihitung sebagai persentase untuk menunjukkan jumlah pendapatan dengan biaya yang dihabiskan untuk tetap menjalankan operasi.
Laba operasi atau juga operation profit biasanya dimasukkan dalam laporan laba rugi sebagai sub total. Perhitungan ini tidak selalu sama dengan arus kas bisnis, karena jumlah ini hanyalah gambaran tentang potensi sebuah perusahaan dalam menghasilkan profit sebelum memperhitungkan biaya lainnya. Laba operasi juga bisa digunakan untuk membandingkan suatu bisnis dengan kompetitor atau perusahaan sejenis lainnya. Perhitungan ini bisa menyoroti perusahaan mana yang paling menguntungkan dan menunjukkan alasan perusahaan yang lain tidak berhasil.
Berikut jenis biaya yang dimasukkan dalam perhitungan laba operasional :
- Sewa
- Keperluan
- Pertanggungan
- Gaji Karyawan
- Peralatan Kantor
- Komisi
- Pengiriman
- Pendapatan Kotor
- Biaya Tenaga Kerja Langsung
- Biaya Bahan Baku yang Digunakan
Selain itu, menghitung laba operasional memiliki beberapa kelebihan baik bagi perusahaan maupun stakeholder di dalamnya. Berikut empat kelebihan dari menghitung laba operasional :
- Memberikan potret atau gambaran secara umum mengenai kondisi kesehatan keuangan perusahaan
- Memungkinkan para investor, kreditur, dan analisis untuk menentukan dan memproyeksikan keinginan perusahaan.
- Menunjukkan perbandingan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam bidang yang sama tentang margin keuntungan
- Memberikan tampilan yang akurat pada laba sebelum pajak perusahaan
Rumus menghitung Laba Operasional adalah : (pendapatan – biaya penjualan) – biaya operasional
Jenis Laba Usaha : Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak yaitu jumlah keuntungan sebelum dikurangi dengan pajak penghasilan yang wajib dibayarkan oleh perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Singkatnya, laba sebelum pajak adalah total laba bersih yang belum dipotong dengan pajak.
Laba jenis ini juga dikenal dengan naa Earning Before Interests and Taxes (EBIT). Secara umum, laba sebelum pajak tidak berpengaruh pada jumlah pajak penghasilan yang sesungguhnya untuk pengguna laporan keuangan terkait pengambilan keputusan.
Nilai dari laba sebelum pajak ini menunjukkan banyaknya keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam kegiatan operasionalnya sebelum dikenai pajak. Maka dari itu, laba sebelum pajak sering juga disebut sebagai laba operasional.
Untuk menghitung laba sebelum pajak, simak rumusnya sebagai berikut ;
Laba Sebelum Pajak : Laba Operasi + Pendapatan di luar usaha – Beban di luar usaha.
Sementara itu, menghitung laba sebelum pajak memiliki beberapa manfaat, baik bagi perusahaan maupun bagi stakeholders yang terlibat. Berikut beberapa manfaatnya :
- Sebagai bahan analisis profitabilitas perusahaan tanpa dipengaruhi rezim pajak. Misalnya untuk membandingkan berbagai perusahaan dalam bidang yag sama antar negara, karena pastinya pajak yang berlaku di tiap negara berbeda antara satu dengan yang lainnya.
- Bahan evaluasi kinerja perusahaan.
- Bagi investor bisa dengan mudah menilai dan mengukur kesuksesan kinerja operasional suatu perusahaan.
Laba Ditahan
Laba ditahan adalah bagian dari keuntungan bersih yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang secara sengaja tidak dibagikan dalam bentuk dividen bagi para pemegang saham secara langsung. Komponen ini dupegang oleh perusahaan untuk berbagai kepentingan bisnis untuk jangka waktu panjang. Ketika laba ini diputuskan untuk dilepas, maka akan didistribusikan kepada para investor dalam bentuk dividen berdasarkan besaran saham yang dimiliknya.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi laba ditahan :
-
Perubahan dalam Manajemen
Adanya perubahan dalam manajemen tentunya mengakibatkan adanya perubahan pemegang kendali dan kebijakan yang berlaku. Hal ini bertujuan supaya manajemen yang baru bisa beradaptasi dan menunjukkan kemampuannya dalam mengelola keuangan.
-
Koreksi Atas Laporan Keuangan Periode Sebelumnya
Selain ditahan karena perjanjian, adanya koreksi atas kesalahan dalam laporan keuangan juga bisa menyebabkan laba ditahan. Terjadi saat akuntan belum bisa memberikan data yang valid, maka pembagian laba akan dihentikan sampai laporan keuangannya kembali valid.
-
Perubahan Metode Perhitungan
Faktor lain adalah berubahnya sistem atau metode yang digunakan dalam menghitung laba. Biasanya dihitung setiap akhir tahun lalu diubah menjadi tiap tiga bulan yang membuat para akuntan kebingungan, hingga memutuskan untuk menahan modal.
-
Penyesuai Mata Uang dari Periode Sebelumnya
Kurs mata uang yang fluktuatif biasanya menjadi salah satu alasan laba perusahaan diputuskan untuk ditahan. Hal ini diakrenakan perbedaan nilai mata uang yang akan mempengaruhi laba perusahaan.
Cara untuk mengetahui laba ditahan suatu perusahaan bisa menggunakan rumus berikut :
Laba ditahan : Nilai awal laba ditahan – Nilai akhir laba ditahan + Pendapatan bersih (- kerugian bersih) – Dividen
Secara sederhana laba usaha adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan. Terkait pencatatan keuangan Anda bisa memanfaatkan IPOS yakni software toko yang sudah terintegrasi dengan akuntansi. Sehingga IPOS memiliki fitur-fitur andalan yang bisa membantu bisnis berkembang di masa depan.
Coba gratis IPOS di sini.
Kata kunci : Aplikasi Toko Ritel dan Grosir, Software Toko dan Grosir, Software Toko Lengkap, Software Toko Murah, Software Kasir, Aplikasi Kasir, Software Toko IPOS, IPOS 5, IPOS 4