Inflasi adalah Fenomena Ekonomi yang Harus Diwaspadai Pengusaha! – Inflasi adalah topik yang sering dibahas dalam dunia ekonomi, namun tidak semua orang memahami dampaknya secara langsung terhadap kehidupan sehari-hari, terutama bagi para pelaku usaha. Ketika harga barang dan jasa meningkat secara umum dalam periode tertentu, maka daya beli masyarakat otomatis menurun. Bagi pengusaha, situasi ini bisa menjadi tantangan besar yang memengaruhi kelangsungan bisnis.
Sebagai pemilik usaha, Anda tentu menyadari bahwa perubahan harga bahan baku, ongkos produksi, hingga biaya operasional bisa terjadi sewaktu-waktu. Kondisi ini sangat berkaitan erat dengan inflasi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami secara menyeluruh apa itu inflasi, penyebabnya, dampaknya bagi bisnis, serta bagaimana informasi ini bisa membantu Anda membuat keputusan bisnis yang lebih cermat.
Table of Contents
Memahami Inflasi : Definisi dan Penyebabnya
Inflasi adalah suatu kondisi di mana harga-harga secara umum mengalami kenaikan. Inflasi sendiri adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus menerus dan saling memengaruhi.
Sejumlah ahli dan pakar memiliki pendapat berbeda mengenai pengertian inflasi, di antaranya :
Nopirin (1987:25)
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus selama periode tertentu.
Parkin dan Bade
Inflasi adalah pergerakan ke arah atas dari tingkatan harga. Secara mendasar ini berhubungan dengan harga, hal ini dapat juga disebut dengan berapa banyaknya uang (rupiah) untuk memperoleh barang tersebut.
Beberapa penyebab utama inflasi antaranya :
- Permintaan meningkat (Demand-pull inflation). Ketika permintaan barang dan jasa meningkat namun tidak diimbangi dnegan suplai, maka harga cenderung naik.
- Biaya produksi meningkat (Cost-push inflation). Kenaikan harga bahan baku, upah pekerja, atau energi menyebabkan harga jual barang ikut naik.
- Inflasi struktural. Terjadi karena ketidakseimbangan dalam struktur ekonomi, seperti distribusi barang yang tidak merata, birokrasi lambat, atau infrastruktur kurang memadai.
Dengan memahami penyebab-penyebab tersebut, Anda bisa lebih bijak dalam menafsirkan peruabahan ekonomi dan membuat keputusan bisnis yang lebih strategis.
Jenis-Jenis Inflasi
Secara umum, inflasi digolongkan menjadi empat macam, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinlasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga di bawah 10% dalam setahun. Sementara inflasi sedang di antara 10%-30%, inflasi berat antara 30%-100%, dan hiperflansi terjadi ketika kenaikan harga berada di atas 100%. Hiperflansi ini biasanya disebut juga dengan inflasi tidak terkendali.
Terdapat berbagai macam cara untuk mengukur tingkat inflasi, tetapi yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Namun, Anda tidak perlu khawatir untuk menghitungnya karena Bank Indonesia yang akan menghitung. Biasanya tingkat inflasi setiap harinya akan dipublikasikan oleh BI melalui media, seperti media sosial, media cetak, dan televisi. Sehingga Anda dapat memantaunya dengan mudah.
Dampak Inflasi terhadap Dunia Usaha
Inflasi adalah tantangan nyata bagi pelaku bisnis dari berbagai skala, baik mikro, kecil, menengah, maupun besar. Ketika inflasi tinggi, harga barang kebutuhan pokok dan bahan baku melonjak. Hal ini bisa menggerus margin keuntungan, apalagi jika pengusaha tidak bisa segera menyesuaikan harga jual produknya.
Selain itu, inflasi juga menurunkan daya beli konsumen. Orang cenderung menahan pengeluaran dan lebih selektif dalam membeli barang atau jasa. Hal ini tentu berdampak pada penjualan dan omzet bisnis Anda. Dalam kondisi tertentu, inflasi bahkan bisa memicu pemutusan hubungan kerja karena perusahaan harus mengurangi biaya operasional.
Nyatanya, inflasi tidak hanya dirasakan oleh para konsumen saja, melainkan dirasakan juga oleh para pebisnis maupun perusahaan. Tetapi, bagaimana sebuah inflasi dapat mempengaruhi sebuah bisnis?
- Menurunkan Daya Beli Konsumen tentunya dipengaruhi oleh peningkatan harga yang terjadi. Peningkatan harga tentu bisa menjadi kerugian bagi perusahaan, karena dapat membuat konsumen enggan untuk membeli produk yang dijual oleh perusahaan. Dampak dari menurunnya daya beli konsumen tersebut akan berdampak juga pada turunnya omzet yang didapatkan oleh perusahaan.
- Meningkatkan Harga Bahan Baku dan beberapa harga barang menjadi penyebab umum terjadi inflasi. Jika sudah terjadi, maka biaya produksi dipastikan akan ikut naik. Peningkatan harga bahan baku tersebut, tentunya akan berdampak juga pada harga produk yang naik di pasaran.
- Meningkatnya Gaji Karyawan maupun buruh dengan sendirinya juga menjadi imbas dari harga bahan baku yang naik. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, inflasi akan mengurangi nilai mata uang yang ada. Ssedangkan, jika gaji karyawan ataupun buruh tetap sama, maka hal itu akan menyulitkan mereka dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Mengapa Anda Membutuhkan Aplikasi Kasir IPOS?
Menghadapi inflasi tidak hanya soal strategi besar, tetapi juga tentang pengelolaan operasional harian yang cerdas. Di sinilah peran teknologi sangat penting. Aplikasi kasir IPOS hadir sebagai solusi untuk membantu Anda memantau transaksi, mengelola stok, mencatat keuangan, hingga membuat strategi harga yang lebih tepat.
Dengan IPOS, Anda bisa langsung mengetahui tren penjualan, barang yang paling laku, dan kondisi persediaan dalam waktu nyata. Hal ini sangat krusial dalam masa inflasi karena Anda perlu mengambil keputusan cepat dan akurat berdasarkan data.
Jangan biarkan inflasi merusak kestabilan usaha Anda. Gunakan aplikasi kasir IPOS sekarang juga dan nikmati kemudahan dalam mengelola bisnis secara efisien dan terukur. Saatnya Anda bertindak proaktif untuk menghadapi perubahan ekonomi dan tetap menjadi yang terdepan di pasar.
Coba gratis IPOS di sini.
Kata kunci : Aplikasi kasir, Aplikasi kasir terbaik, aplikasi kasir murah, aplikasi kasir android, software toko gratis, software toko grosir, ipos, ipos 4, ipos 5