...
Bisnis bersama Teman, Kenapa Tidak? Ini Dia Tips Suksesnya!

Bisnis bersama Teman, Kenapa Tidak? Ini Dia Tips Suksesnya!

Bisnis bersama Teman, Kenapa Tidak? Ini Dia Tips Suksesnya! – Menjalani bisnis bersama teman mungkin dianggap lebih mudah dan menyenangkan dibandingkan dengan menjalinnya bersama orang yang baru dikenal. Pasalnya, hubungan dekat yang sudah terjalin dianggap bisa menjadi modal utama dalam menjalankan sebuah bisnis. Dalam bisnis, Anda membutuhkan seorang partner yang dapat mendukung untuk menjadi lebih baik, dan tidak segan untuk mengingatkan ketika kinerja dan semangat Anda mulai menurun.

Pemahaman karakter satu sama lain dapat menjadi modal awal untuk memperkuat kerja sama tersebut. Sayangnya, ada juga beberapa orang yang malah berakhir dengan permusuhan, lantaran ada selisih paham pada satu dan lain hal.

Sebelum memulai berbisnis bersama teman, ada baiknya ketahui dahulu risiko agar Anda bisa mengantisipasi.

Risiko Membangun Bisnis Bersama Teman

Bermodalkan kepercayaan yang tinggi, berbagai tindakan mitigasi risiko pun kerap terabaikan. Bahkan tidak sedikit yang nekat menggunakan prinsip jalani saja dulu atau lihat nanti saja. Pondasi kepercayaan yang sudah terbangun memang bagus. Tetapi seperti dua sisi mata uang, memulai usaha bersama teman juga penuh risiko.

Berikut risiko dalam membangun bisnis bersama teman :

Networking yang Terbatas

Kita berada di dalam satu circle dengan teman kita. Alhasil, networking alias jaringan sosialnya pun tidak jauh berbeda. Terutama jika kita sudah berteman cukup lama. Beda halnya jika rekan bisnis adalah orang lain yang berasal dari latar belakang yang berbeda.

Dalam dunia bisnis, jaringan atau networking adalah hal yang cukup penting. Apalagi saat bisnis baru dirintis. Jaringan yang luas dapat memudahkan pemasaran, penjualan, serta memungkinkan memiliki tutor bisnis yang berpengalaman. Untuk memperluas jaringan, Anda bisa berpartisipasi dalam acara seminar, workshop, maupun sebuah event mengenai usaha yang akan dibangun, serta terlibat aktif dalam komunitas terkait.

Sulitnya Membangun Kedisiplinan

Jika Anda dan rekan bisnis memiliki cara dan etos kerja yang sama, ini mungkin tidak akan menjadi masalah. Tapi jika tidak, Anda mungkin akan lebih sulit untuk menyampaikan keberatan Anda kepada teman daripada kepada orang lain.

Bagi Anda yang kerap merasa sungkan atau tidak enak hati, membangun kedisiplinan kerja bersama bisa menjadi tantangan tersendiri. Jika tidak teratasi, dalam jangka panjang hubungan kerja maupun pertemanan bisa saja menjadi terasa tidak nyaman.

Urusan Keuangan Rentan Memicu  Konflik

Namanya berbisnis pasti tidak lepas dari persoalan keuangan. Tapi tidak bisa dipungkiri urusan keuangan merupakan hal sensitif yang rentan picu konflik. Maka dari itu, mengandalkan kepercayaan tanpa kesepakatan yang jelas sangatlah berisiko. Belum lagi masalah transparansi data keuangan yang dapat menimbulkan kesalahpahaman hingga risiko penipuan.

Hubungan Pertemanan Dipertaruhkan

Yang namanya usaha pasti akan mengalami pasang surut. Perbedaan pendapatan hingga selisih paham bisa menjadi tidak terhindarkan lagi. Tapi bisa jadi masalah baru apabila masalah bisnis dibawa ke hubungan personal dan sebaliknya.

Maka, saat menjalin bisnis bersama teman, Anda pun harus siap hubungan pertemanan mengalami perubahan. Saat bisnis sukses menanjak, risiko perebutan kekuasaan mungkin saja terjadi. Dan ketika bisnis yang dibangun bersama runtuh, teman pun bisa mendadak menjadi musuh.

Tips Sukses Membangun Bisnis Bersama Teman

Jika sudah mengetahui beberapa risiko di atas, apakah Anda masih bisa membangun bisnis bersama teman secara sehat dan tetap cuan? Tentunya saja bisa!

Biar bagaimana pun juga, membuka usaha bersama seseorang yang dikenal justru lebih aman daripada dengan orang asing. Asalkan, kedua belah pihak punya kemauan dan kemampuan yang memadai dalam menjalani bisnis. Anda bisa mengurangi risiko yang tidak diharapkan saat menjalani bisnis bersama teman.

Berikut ini adalah tips sukses membangun bisnis bersama teman.

  1. Samakan Visi dan Misi Terlebih Dahulu

Dalam membangun sebuah bisnis, tentunya harus memiliki sebuah visi dan misi. Pasalnya, visi dan misi yang diemban tersebut yang akan membuat langkah pasti arah sebuah perusahaan. Oleh karena itu, jika Anda mendirikan bisnis bersama teman, maka pastikan terlebih dahulu Anda dan teman Anda tersebut memiliki kesamaan visi dan misi.

Hal ini dikarenakan terkadang teman Anda lebih fokus pada profit dan kemampuan dalam menjual produk yang sangat besar. Sedangkan Anda sendiri justru menginginkan untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan mengembangkan networking dalam berbisnis. Tentunya hal-hal ini akan berdampak pada bisnis Anda ke depannya.

  1. Tentukan Pembagian Tugas Masing-Masing

Ada banyak pengusaha yang berbisnis dengan temannya lalu berakhir gagal karena prinsip asal eksekusi. Maksudnya adalah mereka langsung terburu-buru untuk merealisasikan ide tanpa terlebih dahulu berbagai tugas dalam menjalankan bisnis tersebut. Meskipun nantinya akan saling membangun, namun yang namanya pembagian tugas yang jelas sangatlah penting.

Akan lebih baik jika peran tiap pendiri melengkapi satu sama lain. Seperti satu orang bertanggung jawab pada operasional, sementara yang lain fokus mengatur keuangan, dan lain sebagainya. Meski saling percaya, sebaiknya tetap perlu saling menilai dan mengawasi kinerja satu sama lain. Adakan evaluasi secara berkala untuk melaporkan pekerjaan, tantangan, dan kemajuan dalam bisnis.

  1. Rencanakan Pembagian Keuntungan di Awal

Bisnis bersama orang yang dikenal seringkali hancur di tengah jalan akibat pembagian keuntungan yang tidak dibicarakan sejak awal. Lalu bagaimana cara membagi untung secara berimbang? Masing-masing pihak harus mengenal baik apa itu dividen dan gaji.

Disarankan kedua belah pihak memperoleh dividen sesuai besar setoran, begitu pula gaji sesuai porsi pekerjaan. Akan tetapi bisnis yang baru berdiri dianjurkan tidak langsung mengambil salah satunya sebelum arus kas berjalan stabil.

  1. Pisahkan Masalah Bisnis dan Urusan Pribadi

Pisahkan antara urusan kantor dengan urusan pribadi dengannya seperti membuat batas-batas tertentu. Seperti teman adalah teman dan bisnis adalah bisnis. Hindari membahas bisnis ketika Anda bermain dengannya, kecuali jika dalam keadaan sangat mendesak. Serta jangan pernah sungkan untuk menegurnya apabila teman bisnis Anda itu bekerja tidak sebagaimana mestinya dan meninggalkan tanggung jawabnya, begitu pula sebaliknya.

  1. Membuat Surat Perjanjian Kerja Sama

Seluruh poin di atas tidak akan berarti jika tidak dituangkan dalam surat perjanjian kerja sama. Ingat, perjanjian kerja sama berbeda dengan MoU (memorandum of understanding) alias nota kesepahaman.

MoU hanya berperan sebagai persetujuan awal antara para pihak untuk melakukan kerja sama. Sementara perjanjian kerja sama alias MoA (memorandum of agreement) memiliki isi yang lebih rinci, mulai dari hak dan kewajiban, biaya, dan sanksi sehingga dapat yang berperan sebagai kontrak yang mengikat dan memiliki kekuatan hukum.

Tidak hanya sebagai pengikat, surat perjanjian kerja sama juga dapat menjadi pengingat. Misalnya, ketika muncul konflik terkait pembagian tugas, pemilik bisnis bsia sama-sama membaca kembali surat perjanjian untuk mendapatkan solusi paling objektif dan sesuai dengan kesepakatan di awal.

Dalam membuat surat perjanjian kerja sama, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahli hukum untuk memastikan tidak ada pihak yang dirugikan. Jika perlu, buatlah perjanjian kerja sama di hadapan notaris untuk kekuatan pembuktian hukum yang lebih sempurna.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika Anda ingin mendirikan usaha bersama teman dekat Anda. Termasuk pertimbangan penggunaan software toko yang sudah terintegrasi dengan akuntansi untuk menunjang bisnis Anda. Karena bisa berdampak kepada hubungan pertemanan dan juga keberlangsungan bisnis yang akan Anda jalani.

Coba gratis IPOS di sini dan kembangkanlah bisnis bersama teman Anda!

Kata kunci : Aplikasi kasir, Aplikasi kasir terbaik, aplikasi kasir murah, aplikasi kasir android, software toko gratis, software toko grosir, ipos, ipos 4, ipos 5