Memahami Return of Assets (ROA) untuk Menilai Efisiensi Usaha – Keberhasilan sebuah usaha tidak hanya diukur dari seberapa besar pendapatannya, tetapi juga dari seberapa efektif usaha tersebut memanfaatkan aset yang dimiliki. Banyak pelaku bisnis yang fokus pada peningkatan penjualan, padahal efisiensi penggunaan aset sama pentingnya. Di sinilah konsep return of assets (ROA) menjadi indikator utama untuk menilai kinerja keuangan secara menyeluruh.
Return of assets mengukur sejauh mana aset perusahaan mampu menghasilkan laba. Dengan kata lain, ROA memberikan gambaran apakah setiap rupiah yang diinvestasikan ke dalam aset dapat memberikan keuntungan yang sepadan. Bagi Anda yang mengelola usaha kecil, toko, atau warung, memahami konsep ini bukan hanya urusan laporan keuangan, tetapi juga strategi untuk menjaga keberlanjutan usaha.
Table of Contents
Pengertian Return of Assets (ROA)
Secara sederhana, return of assets (ROA) adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan seberapa besar keuntungan bersih yang dihasilkan dari total aset yang dimiliki perusahaan. Rumusnya adalah :
ROA = Laba Bersih ÷ Total Aset × 100%
Jika nilai ROA tinggi, artinya aset yang Anda miliki digunakan secara efisien untuk menghasilkan laba. Sebaliknya, ROA yang rendah bisa menjadi tanda bahwa sebagian aset tidak bekerja secara optimal, atau ada biaya operasional yang terlalu besar dibandingkan dengan pendapatan.
Sebagai contoh, jika sebuah warung memiliki aset senilai Rp100 juta dan menghasilkan laba bersih Rp10 juta per tahun, maka ROA-nya adalah 10%. Angka ini bisa dijadikan tolok ukur untuk membandingkan efisiensi usaha Anda dengan periode sebelumnya, atau dengan usaha sejenis.
Mengetahui return of assets bukan hanya untuk perusahaan besar, tetapi juga sangat relevan bagi pelaku UMKM. Berikut alasan mengapa ROA penting bagi usaha Anda :
-
Menilai Efisiensi Operasional.
ROA membantu Anda memahami apakah aset yang dimiliki benar-benar produktif. Misalnya, peralatan kasir, stok barang, atau kendaraan operasional, semuanya termasuk aset yang seharusnya membantu menghasilkan keuntungan. -
Mengidentifikasi Aset Tidak Produktif.
Kadang ada aset yang hanya menjadi beban, seperti mesin yang jarang digunakan atau stok barang yang menumpuk. Dengan memantau ROA, Anda bisa melihat apakah aset-aset tersebut benar-benar memberikan kontribusi terhadap laba. -
Mendukung Pengambilan Keputusan.
Ketika Anda ingin menambah modal, membeli mesin baru, atau membuka cabang, nilai return of assets dapat membantu memprediksi apakah investasi baru tersebut akan menguntungkan. -
Meningkatkan Daya Saing.
ROA yang tinggi menandakan usaha Anda efisien dan sehat. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor, mitra bisnis, bahkan calon pelanggan.
Faktor yang Memengaruhi Nilai Return of Assets
Nilai return of assets bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain :
-
Efisiensi Biaya Operasional
Jika biaya operasional tinggi, laba bersih otomatis menurun sehingga ROA ikut turun. Menekan biaya dengan tetap menjaga kualitas layanan adalah kunci. -
Manajemen Aset
Aset yang tidak dikelola dengan baik akan cepat rusak, tidak termanfaatkan maksimal, atau bahkan mubazir. Perawatan aset secara berkala dapat membantu mempertahankan nilai dan produktivitasnya. -
Sistem Keuangan yang Rapi
Banyak usaha yang memiliki aset bernilai besar tapi tidak bisa mengukur laba bersih secara akurat karena pencatatan keuangan yang kurang baik. Di sinilah teknologi seperti aplikasi kasir berperan penting dalam mencatat transaksi, memantau stok, dan menghitung profit dengan lebih mudah.
IPOS dapat membantu Anda dalam mengelola stok, mencatat transaksi, dan memantau laba-rugi dengan akurat. Semua terintegrasi dalam satu sistem yang mudah digunakan. Sangat cocok untuk usaha sejenis warung, toko, hingga online shop yang ingin meningkatkan efisiensi operasional.
Strategi Meningkatkan Return of Assets
Jika hasil perhitungan ROA menunjukkan angka yang rendah, jangan khawatir. Anda bisa meningkatkan return of assets dengan beberapa langkah berikut :
Kurangi Aset yang Tidak Produktif
Salah satu langkah paling efektif untuk meningkatkan return of assets adalah dengan mengurangi aset yang tidak memberikan nilai tambah bagi usaha Anda. Aset yang tidak produktif seperti mesin rusak, peralatan usang, atau stok barang yang menumpuk hanya akan menurunkan efisiensi operasional. Selain memakan ruang dan biaya perawatan, aset semacam ini juga bisa menghambat arus kas yang seharusnya bisa digunakan untuk kebutuhan lain. Dengan menjual atau menonaktifkan aset yang tidak digunakan, Anda dapat mengurangi total aset tanpa menurunkan laba bersih.
Langkah ini otomatis akan meningkatkan nilai ROA secara signifikan. Selain itu, hasil penjualan aset tidak produktif bisa dialihkan ke investasi yang lebih menguntungkan, seperti peningkatan sistem operasional atau promosi penjualan. Dengan cara ini, setiap rupiah yang tertanam dalam aset benar-benar bekerja menghasilkan keuntungan.
Optimalkan Penggunaan Aset yang Ada
Tidak semua peningkatan efisiensi harus berasal dari penambahan aset baru. Sebaliknya, mengoptimalkan penggunaan aset yang sudah ada sering kali lebih hemat dan efektif untuk meningkatkan return of assets. Misalnya, kendaraan operasional tidak hanya bisa digunakan untuk distribusi barang, tetapi juga dimanfaatkan sebagai media promosi dengan branding visual. Ruangan kosong di toko dapat disewakan atau dijadikan area display tambahan yang menarik perhatian pelanggan. Prinsipnya, setiap aset harus memiliki peran strategis yang mendukung pencapaian laba. Dengan perencanaan penggunaan yang cermat, Anda dapat memaksimalkan kinerja aset tanpa menambah beban investasi. Upaya optimalisasi ini menunjukkan bahwa efisiensi bukan tentang jumlah aset yang banyak, melainkan tentang seberapa produktif aset tersebut digunakan.
Tingkatkan Laba Melalui Efisiensi Operasional
Nilai return of assets bisa meningkat signifikan jika laba bersih naik sementara total aset tetap stabil. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan memperbaiki efisiensi operasional di seluruh lini bisnis. Anda dapat memulai dari hal sederhana, seperti mengurangi pemborosan bahan, meninjau ulang biaya listrik dan logistik, atau mempercepat proses pelayanan. Gunakan bantuan teknologi seperti aplikasi kasir digital untuk memantau penjualan, menganalisis produk dengan margin tertinggi, dan mendeteksi kebocoran keuangan. Dengan data yang lebih akurat, keputusan bisnis dapat diambil berdasarkan fakta, bukan asumsi. Saat operasional berjalan lebih efisien, biaya menurun, laba meningkat, dan otomatis ROA pun terdongkrak. Efisiensi yang konsisten akan menjadi fondasi jangka panjang untuk menjaga kinerja usaha tetap sehat.
Kelola Persediaan dengan Cerdas
Stok barang adalah salah satu aset terbesar dalam bisnis ritel dan kuliner, namun juga bisa menjadi penyebab turunnya return of assets jika tidak dikelola dengan baik. Persediaan yang berlebihan membuat modal terjebak di gudang dan memperlambat perputaran kas. Sebaliknya, stok yang terlalu sedikit bisa menyebabkan kehilangan peluang penjualan. Untuk menyeimbangkan hal ini, Anda perlu sistem manajemen persediaan yang terintegrasi dan akurat. Gunakan aplikasi seperti IPOS yang mampu mencatat keluar-masuk barang secara real-time dan menampilkan laporan stok secara otomatis.
Dengan begitu, Anda bisa mengetahui produk mana yang laris, mana yang perlu dikurangi, serta kapan harus melakukan pemesanan ulang. Pengelolaan persediaan yang cerdas memastikan aset selalu produktif dan mendukung peningkatan ROA tanpa menimbulkan beban tambahan.
Tingkatkan Produktivitas Tim dan Sumber Daya Manusia
Aset tidak hanya berupa barang atau peralatan, tetapi juga mencakup tenaga kerja yang menjadi motor penggerak bisnis Anda. Produktivitas karyawan sangat berpengaruh terhadap laba dan efisiensi operasional, sehingga berdampak langsung pada return of assets. Pastikan setiap anggota tim memahami peran dan targetnya, serta berikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kerja. Komunikasi yang baik antarbagian juga akan meminimalkan kesalahan dan duplikasi tugas. Selain itu, dorong budaya kerja yang disiplin dan berorientasi hasil agar karyawan termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Penggunaan sistem kasir dan manajemen digital juga bisa membantu meringankan beban kerja mereka, membuat waktu lebih efisien dan hasil lebih akurat. Ketika produktivitas meningkat, laba naik, biaya operasional menurun, dan efisiensi aset pun tercapai dengan optimal.
Meningkatkan Return of Assets di Usaha Ritel
Mari ambil contoh seorang pemilik minimarket bernama Budi. Awalnya, ROA usahanya hanya 5% karena banyak aset yang tidak produktif seperti mesin pendingin rusak dan stok barang berlebih. Setelah menggunakan aplikasi kasir untuk memantau penjualan dan stok secara otomatis, ia mulai melihat pola produk yang laris dan yang tidak.
Budi menjual barang yang jarang laku, memperbaiki sistem pengadaan, dan mengalihkan modal ke produk yang cepat terjual. Dalam enam bulan, laba bersihnya naik tanpa menambah aset baru. Hasilnya, ROA meningkat menjadi 12%. Contoh ini menunjukkan bahwa dengan manajemen aset yang baik dan sistem pencatatan yang efisien, efisiensi usaha bisa meningkat signifikan.
Return of assets bukan sekadar angka dalam laporan keuangan. Ia adalah cermin yang menunjukkan seberapa baik Anda memanfaatkan setiap aset yang dimiliki untuk menciptakan keuntungan. Semakin tinggi nilai ROA, semakin efisien bisnis Anda dalam mengelola sumber daya.
Dengan memahami dan memantau ROA, Anda bisa membuat keputusan yang lebih tepat. Dan tentu saja, teknologi seperti aplikasi kasir IPOS dapat menjadi alat bantu penting dalam proses ini, karena membantu Anda mengontrol aset, mencatat penjualan, dan menghitung laba secara akurat.
Ingin tahu bagaimana IPOS dapat membantu meningkatkan efisiensi dan profitabilitas bisnis Anda? Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan konsultasi gratis seputar aplikasi kasir dan sistem manajemen usaha terbaik!






